Hidup beriman sejati tidak hanya berupa keyakinan dalam hati. Iman sejati harus diwujudkan dalam perbuatan kasih yang konkret kepada sesama. Dalam perumpamaan tentang Orang Samaria yang Murah Hati (Luk 1-:25-37), Yesus mengajarkan tentang kasih yang berakar pada iman dan melampaui sekadar ritual atau pengakuan lisan, dan harus tampak dalam tindakan nyata, salah satunya dengan cara membantu orang yang membutuhkan tanpa memandang latar belakang sosial atau etnis.
Iman yang benar akan menghasilkan buah melalui perbuatan baik sebagai bukti kepercayaan yang sungguh-sungguh dan hati yang tulus (bdk. Yakobus 2:17). Orang Samaria yang murah hati dalam perumpamaan ini, menjadi contoh konkret bagaimana iman yang hidup diwujudkan dalam belas kasih dan tindakan nyata, bukan hanya sekadar pengakuan iman semata.
Dengan demikian, Yesus sedang mengajarkan kita bahwa iman yang menyelamatkan adalah iman yang aktif dan berbuah melalui tindakan kasih nyata, yang menjadi wujud nyata dari pengabdian kepada Allah dan sesama manusia. Ini menegaskan bahwa iman dan perbuatan tidak dapat dipisahkan; karena keduanya saling melengkapi dalam kehidupan orang percaya.
Unduh File :
Go-KiL Juli 2025