Artikel Berita Berita Keuskupan

Ardas 2022-2026 : Semakin Menampilkan Wajah Allah

Perayaan Ekaristi Pesta Pembaptisan Tuhan pada Sabtu 8 Januari 2022 (pukul 17.00 WIB) di Gereja Katedral, Jakarta, menjadi pertanda warga KAJ akan memulai peziarahan hidup dengan Arah Dasar (Ardas) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) 2022-2026.

Uskup Agung KAJ, Ignatius Kardinal Suharyo, dalam pencangan Ardas KAJ mengajak umat untuk mencari jalan-jalan kreatif untuk melaksanakannya dan mewujudkan iman kita secara semakin kontekstual. Mengawali homili, Kardinal Suharyo, merangkum lima (5) pokok Ajaran Sosial Gereja (ASG) yang saling berkaitan satu sama lain:

  1. Menghargai martabat manusia
  2. Mengusahakan kebaikan bersama
  3. Merawat dan mengembangkan solidaritas
  4. Memberi perhatian lebih kepada saudara saudari kita yang kurang beruntung
  5. Merawat ciptaan Tuhan sebagai rumah kita bersama

Ketika kita dibaptis, kita dinyatakan sebagai anak Allah yang terkasih. “Itulah martabat kita, sebagai pribadi yang dikasihi Allah. Dasar keyakinan ini ada di dalam Kitab Kejadian, manusia diciptakan oleh Allah sebagai mahkota dari karya penciptaanNya,” ungkap Kardinal Suharyo.

Selanjutnya, Allah menciptakan manusia sebagai laki-laki dan perempuan, setara, semua sebagai gambarNya. Manusia, adalah ciptaan yang mulia, meski dalam lain pihak, manusia itu lemah, diciptakan dari debu tanah. Manusia diberi mandate, kepercayaan, untuk mengusahan dan memelihara alam ciptaan. Juga dianugerahkan pengetahuan mengenai yang baik dan yang buruk, dan kebebasan untuk menentukan pilihannya, dengan akibat-akibatnya.

Martabat manusia yang luhur, sebagai hal yang dinamis, Tuhan menghendaki agar manusia memiliki martabat semakin luhur karena manusia diciptakan menurut citra Allah, terus bertumbuh menjadi seperti Kristus (menjadi semakin manusiawi atau humanisasi).

Kita tidak hanya dimanusiakan, melainkan juga dikuduskan (difinisasi, menjadi semakin ilahi). Keyakinan bahwa martabat manusia masuk ke dalam humanisasi dan difinisasi merupakan konsep iman.
Semakin kita rajin berbuat baik, semakin luhur pula martabat kita sebagai manusia.

Yesus Dibaptis
Dengan memberikan diriNya dibaptis, Yesus menyatakan solidaritasnya dengan kita sebagai manusia. Artinya semakin kita bersolidaritas, semakin luhur pula martabat kita.

Saat dibaptis, Yesus berdoa dengan sangat sederhana, “bukan kehendakKu, tetapi kehendakMulah ya Bapa, yang terjadi.” Artinya, semakin kita memberi tempat kepada kehendak Allah di dalam hidup kita, semakin luhur pula martabat kita sebagai manusia.

Berkaitan dengan pencanangan Ardas, Uskup Suharyo mengajak umat untuk mendoakan sembari berharap, “semoga dengan menapaki tahun martabat manusia, keuskupan yang kita cintai ini, semakin menampilkan wajah Allah yang peduli terhadap manusia, wajah Allah yang peduli terhadap alam ciptaan.”

Lagu bertemakan Ardas KAJ 2022-2026, “Semakin Mengasihi, Peduli, dan Bersaksi-Penghormatan Martabat Manusia”, mengiringi komuni perayaan ekaristi yang dirayakan secara konselebran. Uskup Kardinal Suharyo didampingi oleh Pastor Samuel Pangestu (Vikaris Jenderal KAJ), Pastor Yustinus Ardianto, Pr, Pastor Yustinus Kesaryanto, Pr, dan Pastor Antonius Baur, Pr.

Dalam kesempatan itu pula, Sekretaris KAJ, Pastor Adi Prasojo Pr turut memperkenalkan:

  1. Peluncuran dokumen standar protokol perlindungan anak dan dewasa rentan. Protokol ini dilatar-belakangi instruksi Paus Fransiskus, sebagai penanda penghormatan martabat manusia. Dibuat dalam kurun waktu 1,5 tahun, “Tim 15” selaku penyusun terdiri dari para Imam dan awam Katolik (yang berkompeten di bidang komisioner HAM, kriminologi, perlindungan perempuan, dan kelompok difabel). Dengan latar belakang anggota tersebut, diharapkan agar tercermin protokol dalam dokumen, beriring dengan diseminasi dan mekanisme perlindungan yang masih diperlukan. Selanjutnya melibatkan umat, agar KAJ menjadi rumah yang aman, nyaman, dan melindungi segenap umatnya.
  2. Perutusan Iman Keuskupan. Uskup Suharyo mengutus dua (2) iman keuskupan untuk bertugas studi di luar KAJ, yakni Pastor Bernadus Dimas Indragraha Pr dan Romo Ambrosius Lolong, Pr. Kedua imam KAJ rencananya akan diberangkatkan ke Innsbruck, Austria pada pekan depan.
  3. Pencanangan Ardas KAJ 2022-2026, dipandu oleh Romo Yustinus Ardianto, Pr, dengan Litani Ardas. Dalam tema Ardas 2016-2020 sebelumnya, yakni Gerakan “Amalkan Pancasila”. Kemudian setelahnya, umat KAJ menjalani Tahun Refleksi (2021). “Pada 2022, ada 2 watak : Kepedulian dan Cinta Tanah Air. Maka Gerakan kita adalah, “semakin mengasihi, peduli, dan bersaksi,”, terang Romo Yus. “Caranya, dengan melaksanakan ASG.”

Sebagai simbolis pencanangan ditandai yakni dengan logo Tahun Penghormatan Martabat Manusia (dibuat oleh Romo Reynaldo Antoni, Pr, Ketua Komsos KAJ). Diikuti dengan dua (2) lagu Komuni dan lagu Mars Ardas yang dikarang oleh Romo Pius Novrin Pr.

Kardinal Suharyo menandai pengesahan berlakunya Ardas KAJ 2022-2026 dengan pemukulan gong dan mereciki banner baru yang mengantikan banner lama di sisi kiri dan kanan altar gereja Katedral. Dilanjutkan dengan pemberian “dua loh batu” (atau buku) yakni buku merah (berisi konsep pemikiran tentang Ardas) dan buku biru (tentang implementasi, bagaimana Ardas itu dilaksanakan) kepada enam (6) perwakilan umat KAJ terpilih.

Perwakilan tersebut yakni Pastor Yustinus Kesaryanto, Pr (Ketua Tim Parokial, mewakili Romo-romo Paroki/ Dekenat), Fransiska Helen (mewakili anggota Dewan Paroki Harian/ DPH), Kevin Deniswara (Sekretaris Pengurus Dewan Karya Pastoral/ DKP), dan Felix Wiraputra (Bidang Kategorial), Maria Suryanti (perwakilan Wanita Katolik Republik Indonesia/ WKRI), dan Br. Yohanes Sudarman (Ketua Inti/ perwakilan Bruder, Suster, dan Religius).

“Salam sehat, berlimpah berkat untuk kita semua,” tutup Kardinal Suharyo, diiringi lagu mars Ardas, dalam petikan refren, “berdirilah teguh, dan janganlah goyah giatlah selalu, dalam pekerjaan Tuhan, demi kemuliaan-Nya. Bunda Maria Santo Yusuf, doakanlah kami.” (Anton Bilandoro)