Berita Berita Paroki

Merah Menyala Gerejaku, Gereja St. Anna

Ada yang berbeda di Gereja St. Anna pada Rabu, 29 Januari 2025. Terlihat satu per satu umat yang berpakaian berwarna merah, masuk ke Gereja yang juga berhiasan dengan dekorasi berwarna merah, bahkan altar pun dihias dengan bunga warna warni, hiasan-hiasan dan buah-buahan khas Tiongkok, sehingga membuat kita terasa berada di Negeri Tiongkok.

Demikianlah suasana Gereja St. Anna saat Hari Raya Imlek. Meski hujan mengguyur sejak pagi, namun tak menyurutkan umat untuk mengikuti Misa Syukur Tahun Baru Imlek 2025 yang berlangsung pada jam 08.00 pagi.

Ada pemandangan yang indah juga di dalam Gereja, umat yang hadir memenuhi seluruh kursi, ternyata bukan hanya dari suku Tionghoa saja, tetapi dari berbagai suku duduk berdampingan dengan umat suku Tionghoa dan bersuka cita mengikuti Misa Syukur bersama-sama.

Dalam misa yang dipimpin oleh Romo Adrianus Padmasaputra, SJ., dan dimeriahkan oleh Paduan Suara dari PDKK St. Anna itu, Romo memberikan pesan, “Yesus mengatakan kita harus selalu hidup dalam kebersamaan dengan Allah, hidup dalam keterarahan kepada Allah, sehingga dengan demikian kita tidak mudah terlalu cemas, putus asa, tetapi karena hidup bersandar dengan Allah, kita percaya bahwa Allah itu baik, dan kita tidak perlu ragu-ragu, berkecil hati, walaupun harus menghadapi beraneka macam tantangan”.

”Sebagai orang beriman, mari kita berani mengucapkan selamat tahun baru tidak gong xi fa chai, tetapi xin nian kuai le, semoga tahun baru ini penuh dengan berkat Tuhan, karena kalau tidak diberkati oleh Allah, apapun yang kita lakukan itu tidak ada gunanya dan percuma saja”, tambahnya.

Usai Misa, panitia membagikan buah jeruk dan kue keranjang untuk umat. Dengan penuh sukacita, beberapa umat menerima jeruk dan kue. Mereka juga berfoto di depan altar, juga di photo booth yang indah dengan ornamen-ornamen khas imlek di luar gereja.

Panitia Misa Syukur Tahun Baru Imlek 2025

“Misa Syukur Tahun Baru Imlek ini adalah bagian kegiatan Paroki dari Bidang Peribadatan yang penugasannya dilimpahkan ke bidang Kategorial yang lalu menunjuk PDKK sebagai pelaksananya“, ujar Hermanto, wakil koordinator PDKK, bersama Willy, koordinator PDKK. “Misa ini adalah bagian dari Misa Inkulturasi, Gereja merangkul semua, dan tidak bisa dipungkiri bahwa komunitas Tionghoa juga mendukung keberadaan Gereja, dan Gereja merangkul itu”, lanjut Hermanto. “Dan juga sebagai ungkapan syukur, ini kan misa syukur ya, tahun baru imlek, selama 1 tahun Tuhan telah menyertai kita, dan harapannya tahun depan lebih baik lagi”, timpal Willy.

“Mungkin karena hujan aja, kalau ngga hujan, lebih banyak lagi umat yang hadir”, jawab Willy ketika ditanyakan tentang jumlah umat yang hadir. “Biasanya penuh, tetapi hari ini ada sekitar 500an umat”, kata Hermanto.

Hermanto mengatakan bahwa buah jeruk dan kue keranjang yang disediakan panitia sangat terbatas, dan mempersilahkan kepada siapa saja yang mau turut berpartipasipasi untuk Misa Tahun Baru Imlek berikutnya dengan menyumbang seberapapun besarnya, supaya tahun depan bisa lebih meriah lagi. (Sophie)