Artikel Berita Berita Paroki

Misa Penyembuhan dan Adorasi Sakramen Mahakudus di Gereja Santa Anna

Pada Jumat, 8 November 2024 diadakan Misa Penyembuhan dan Adorasi Sakramen Mahakudus di Gereja Santa Anna pada pukul 17.30 WIB. Misa yang diselenggarakan oleh kelompok kategorial Komunitas Tritunggal Mahakudus (KTM) ini mengambil tema “Sembuhkanlah aku ya Tuhan maka aku akan sembuh” (Yeremia 17 : 14). Misa dipersembahkan oleh Romo Felix Supranto SS.CC. yang merupakan pastor kepala di Paroki Santa Odilia, Citra Raya, Tangerang sejak 30 Mei 2010.

Misa dibuka dengan lagu El Shaddai yang berarti Allah yang Maha Kuasa. Bacaan pertama diambil dari Efesus 3 : 16 – 4 : 2 yang berisi panggilan untuk beriman kepada Kristus dan hidup sesuai dengan panggilan itu. Bacaan Injil diambil dari Injil Lukas 16 : 1 – 9 yang berisi perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur. Dalam homilinya, Romo Felix mengingatkan kita untuk tidak menjadi orang yang menuhankan perut atau mengutamakan kepentingan-kepentingan jasmani dan duniawi. Hal ini akan menjadi salib dalam hidup kita. Hendaknya kita menjadi orang yang rendah hati, yang mau menunduk dan merendahkan diri. Kerendahan hati merupakan rahmat dari Tuhan.

Romo Felix mengutip beberapa ayat Alkitab yang berisi tentang penyembuhan dan hal yang memberi kekuatan kepada kita. Ayat tersebut adalah Yeremia 30 : 17 : “Sebab Aku akan mendatangkan kesembuhan bagimu, Aku akan mengobati luka-lukamu  demikianlah firman Tuhan.” Kita percaya bahwa Yesus sanggup menyembuhkan kita  baik secara jasmani maupun secara rohani dan Yesus mempunyai segala kuasa atas hidup kita. Kita perlu menguatkan diri kita dengan mengatakan, “Aku tidak mati, Tuhan, aku akan hidup dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang Engkau berikan.”

Ayat lain yang dikutip adalah Efesus 6 : 10 : “Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasaNya.” Ayat ini mengingatkan kita untuk kuat di dalam Tuhan dan percaya bahwa Tuhan punya rencana yang indah untuk hidup kita. Kita tidak perlu terus menerus meminta kesembuhan, tapi mintalah kekuatan pada Tuhan agar kita mampu melaksanakan kehendak Tuhan. Berdoalah, “Tuhan, kuatkanlah aku.” Fokuslah pada firman dan kehendak Tuhan. Kita juga perlu melakukan pemulihan rohani karena pemulihan rohani akan memberi pemulihan jasmani.

Romo Felix juga memberi pesan pada umat agar jangan mudah sakit hati dan jangan menyimpan luka batin. Hal ini hanya akan merugikan diri kita sendiri. Ingatlah bahwa harta kita yang terbesar adalah Tuhan. Jika kita berserah pada Tuhan maka kita akan dikuatkan dan bisa menjadi berkat. Pesan terakhir dalam homili Romo Felix adalah urusan tentang surga berkaitan dengan hati dan iman, bukan dengan hal-hal jasmani dan duniawi.

Saat Adorasi Sakramen Mahakudus, Romo Felix menghampiri dan mendoakan umat sambil membawa Monstrans atau Ostensorium yang merupakan wadah Sakramen Mahakudus. Ada beberapa umat yang mengalami pengalaman khusus, seperti menangis, muntah-muntah, dan terjatuh saat didoakan oleh romo yang membawa Monstrans.

Misa Penyembuhan dan Adorasi Sakramen Mahakudus ini dihadiri sekitar 250 – 300 umat. Misa ditutup dengan lagu Ave Maria yang dinyanyikan oleh koor dari anggota Komunitas Tritunggal Mahakudus dan berakhir sekitar pukul 19.30 WIB. (Aprilia)