Artikel

Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus

Kepausan merupakan suatu kelembagaan agama Katolik, yang dipegang oleh seorang Paus, yang dimulai sejak zaman Santo Petrus hingga kini. Paus yang saat ini diemban oleh Paus Fransiskus. Sejak adanya kelembagaan Paus ini hingga sekarang, Indonesia, sudah dikunjungi oleh 3 Paus yang berbeda. Yang pertama sekali tahun 1970, yang dimulai dengan kunjungan Bapa Suci Paus Paulus VI, Paus saat itu. Dimulai dari tanggal 3 – 4 Desember 1970. Sembilan belas tahun kemudian Indonesia kembali dikunjungi tahun 1989, oleh Bapa Suci Paus Yohanes Paulus II, dari tanggal 6 – 16 Oktober 1989.

Tiga puluh lima tahun kemudian, Indonesia kembali mendapatkan kunjungan Apostolik dari Paus, yaitu Bapa Suci Paus Fransiskus, dari tanggal 3 – 6 September 2024. Kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus lebih menitikberatkan dialog dan perdamaian. Dengan dialog, segala sesuatu yang rasanya tidak mungkin, pasti akan terjadi. Segala perbedaan yang ada jangan dijadikan sebagai alat pemecah. Bapa Suci Paus Fransiskus sangat terkesan sekali dengan kondisi Indonesia, perbedaan bisa hidup berdampingan. Perbedaan bahasa – suku yang beragam serta adanya agama yang berbeda-beda dianut oleh masyarakat Indonesia. Tapi semua perbedaan itu bisa hidup berdampingan. Toleransi sangat kuat sekali. Dalam kunjungan Bapa Suci Paus Fransiskus ke Mesjid Istiqlal, Bapa Suci Paus Fransiskus menyinggung tentang Kubah atau Dome, yang diberi nama Dome Silaban. Bapa Suci Paus Fransiskus menilai bahwa Dome Silaban itu merupakan bukti bahwa toleransi itu sudah lama ada di Indonesia. Dome Silaban merupakan bentuk penghargaan terhadap arsitektur Masjid Istiqlal, yaitu Bapak Friedrich Silaban. Seorang penganut Agama Kristen Protestan.

Adapun kegiatan Apostolik Bapa Suci Paus Fransiskus selama di Indonesia, antara lain:

1. Tanggal 03 September 2024. Pesawat terbang komersil yang ditumpangi oleh Bapa Suci Paus Fransiskus tiba di Lapangan Bandara Internasional Soekarno Hatta – Cengkareng, pukul 11:30 Wib. Bapa Suci Paus Fransiskus disambut oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Bapak Yaqut Cholil Qoumas. Panitia Penyambutan Bapa Suci Paus, Bapak Ignasius Jonan. Uskup Agung Jakarta, Bapak Uskup Mgr. Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo. Ketua KWI, Bapak Uskup Mgr Antonius Subianto Bunjamin. Dan pejabat-pejabat serta panitia lainnya.

2. Tanggal 04 September 2024. Pada pukul 10:00 Wib, kunjungan kehormatan ke Istana Merdeka, yang dilanjutkan dengan pelaksanaan Upacara Penyambutan Selamat Datang oleh Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo. Dilanjutkan dengan pertemuan di aula Istana Negara, untuk melakukan pertemuan dengan kalangan Pemerintah – Masyarakat Sipil serta Korps Diplomatik.

3. Tanggal 04 September 2024. Melakukan dialog dan pertemuan dengan sesama anggota Serikat Jesuit di Kedutaan Besar Vatikan. Dilanjutkan sorenya pertemuan di Gereja Katedral dan di Gedung Graha Kepemudaan, yang berlokasi di Gereja Katedral. Adapun pertemuan di Gereja Katedral adalah melakukan pertemuan dengan Para Uskup, Imam, Diakon, Pelaku Hidup Bakti, Seminaris, Katekis. Sementara di Gedung Graha Kepemudaan, Bapa Suci Paus Fransiskus akan melakukan dialog dengan Scolas Occurentes.

4. Tanggal 05 September 2024. Kegiatan Bapa Suci Paus Fransiskus akan singgah ke Masjid Istiqlal. Di Mesjid Istiqlal, Bapa Suci akan melakukan pertemuan dan dialog dengan Para Pemuka Agama. Selanjutnya, Bapa Suci Paus Fransiskus, siangnya akan singgah ke Gedung KWI untuk melakukan pertemuan dengan penerima manfaat organisasi amal. Dan sorenya, kegiatan Bapa Suci Paus Fransiskus melaksanakan Perayaan Ekaristi di Stadion Gelora Bung Karno. Diperkirakan ada sekitar 80 ribu Umat Katolik se Indonesia berhimpun dan berkumpul di Gelora Bung Karno (GBK).

5. Tanggal 06 September 2024. Bapa Suci Paus Fransiskus meninggalkan Indonesia untuk menuju ke Papua Nugini. Keberangkatan Bapa Suci Paus Fransiskus dilepas dengan melakukan Upacara Pelepasan.

(Domen Siregar)

Sumber foto: INDONESIA PAPAL VISIT COMMITTEE