Memperpanjang Usia bersama Tembang Kenangan Lansia
Sabtu (16/7) siang di Gedung Yos Sudarso, menjadi pertanda rahmatNya. Hujan yang turun sejak semalam hingga siang itu, tidak menyurutkan semangat puluhan lansia memenuhi ruang pertemuan Gereja Santa Anna, Paroki Duren Sawit.
Setelah dua tahun dihempas badai pandemi Covid-19, kini mereka saling bertegur sapa dan bernostalgia dalam acara “Tembang Kenangan” yang dikemas oleh paguyuban Lansia Adi Yuswo Paroki Santa Anna. Iringan lagu “Kemesraan” atau lagu-lagu Koes Plus dari keyboard tunggal seakan menjadi oase bagi para para lansia (lanjut usia, di atas 60 tahun).
Ada yang meminta lagu tertentu, untuk dinyanyikan. Atau sekadar bercengkrama dan berkenalan sebagai sesama lansia, sambil sesekali berdansa bersama. Acara “Tembang Kenangan” ini diadakan pertama kali pada 2016, setahun dua kali. Tetapi karena situasi pandemi Covid-19, tahun 2022 ini hanya diadakan sekali.
Sebagaimana dituturkan Ketua Lansia Adi Yuswo Paroki Santa Anna, Cipto Wandowo. Acara ini ingin menjangkau umat lansia yang terdaftar di Paroki, yang jumlahnya sekitar 2300 orang. Tujuannya, menjadi sarana silaturahmi antar para lansia. Mereka akan merasa diperhatikan, ingin disapa dan ingin berjumpa, untuk berkumpul sesama usia. “Bahkan ada yang berumur 83 tahun, Pak Sarwadi, datang sendiri dengan gojek. Usia perkawinannya 54 tahun,” kata Cipto.
Usaha Cipto untuk menjaring para lansia dalam acara tersebut, tidak terlepas dari keterlibatan para Ketua Wilayah di Paroki, untuk menyampaikan informasi terkini perihal kegiatan rutin dan turut mengajaknya.
Dalam acara Tembang Kenangan, Cipto tidaklah sendirian. Ia dibantu oleh Petrus Supatno Wahono dari Lingkungan Blasius Wilayah Pondok Bambu I, sebagai Ketua Pelaksana. “Kami dari Bugar, Hiburan Segar, yang ditunjuk oleh Lansia Paroki, untuk memotori pertemuan ini,” ungkap Supatno.
Senada dengan Cipto, Supatno menyampaikan tentang tujuan acara. “Kita sebenarnya hanya ingin happy-happy saja, untuk para sepuh, supaya tidak pikun, memanfaatkan umur yang sudah di atas 60 tahun, supaya bersukacita”.
Apa yang disampaikan Supatno sungguh menjadi pertanda anugerahNya bagi para lansia di paroki., melalui kegiatan Tembang Kenangan. Dengan maksud agar memotivasi orang-orang yang sudah lansia/ sepuh, supaya tidak menganggur di rumah dan tidak terlalu kosong dalam keseharian. Membina supaya di masa tua, jangan sampai kosong kegiatan.
Program acara lainnya, selain Tembang Kenangan adalah rekoleksi se-keuskupan bersama 67 paroki, dengan wakil per paroki 2 orang. Kegiatannya bernaung di bawah lingkup paguyuban Simeon Hanna Adi Yuswo, Keuskupan Agung Jakarta (KAJ).
Lebih lanjut, Cipto menyampaikan kegiatan lansia diadakan hampir setiap 3 bulan, baik di lingkup Paroki maupun se-keuskupan. Dalam waktu dekat, kelompok ini diberi tugas oleh Dekenat Timur untuk membuat Drama Liturgi yang akan melibatkan 30 orang dari setiap paroki. Kemudian dilombakan pada 13 Agustus mendatang, dengan keterlibatan dari 67 paroki.
Tidak lupa, Supatno menyampaikan pesannya agar semua lansia turut berpartisipasi, untuk mengisi waktu, dari kita untuk kita. “Bersukacita, memperpanjang umur, membahagiakan hidup, mengisi kehidupan, bersyukur kepada Tuhan yang Maha Murah.” (Anton Bilandoro)