HUT Gereja St. Anna : Sederhana Berbagi Berkat untuk Sesama
Misa Minggu sore pada 7 September 2025 sedikit berbeda dari misa hari Minggu biasanya. Pada misa Hari Minggu Biasa XXIII yang juga merupakan Hari Minggu Kitab Suci Nasional juga diperingati Hari Ulang Tahun Gereja Santa Anna yang ke-41. Misa dipimpin oleh Romo Agustinus Rudy Chandra, SJ sebagai selebran utama dan Romo Adrianus Padmasaputra, SJ dan Romo Yohanes Franciscus Xaverius Chris Purba, SJ sebagai konselebran.
Sebelum dan setelah misa ditayangkan sejarah perjalanan Gereja Santa Anna yang diresmikan oleh Uskup Agung Jakarta, Leo Soekoto, SJ pada 2 September 1984 dan para gembala yang pernah memimpin di Gereja Santa Anna. Romo yang pertama bertugas di Gereja Santa Anna adalah Romo Antonius Maria van den Braak, SJ yang bertugas pada tahun 1984 – 1985 dan dilanjutkan oleh Romo Carolus Albrecht Karim Arbie, SJ.
Dalam homilinya, Romo Rudy mengatakan bahwa Tuhan Yesus menghendaki agar semua orang menjadi murid-Nya. Tapi tidak semua orang mau menjadi murid-Nya. Untuk menjadi murid Yesus dibutuhkan ketekunan dan kemauan kuat untuk terus berjuang. Dalam Injil Matius 28 : 19 dikatakan “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku.” Tapi tidak semudah itu. Tidak semua orang akan menjadi murid yang setia. Sebagian hanya ingin melihat mukjizat Tuhan, sebagian hanya mengamati dan mengagumi Tuhan dari jauh, dan sebagian hanya ingin memperoleh kesembuhan dari Tuhan.
Romo Rudy mengatakan maksud dari Injil Lukas 14 : 25 – 33 adalah hanya orang-orang yang sungguh-sungguh mau berkomitmen untuk memilih Tuhan, mau bertekun, taat, setia, tangguh, mau memanggul salib, dan bisa menyangkal dirinya yang dapat menjadi murid Yesus. Bukan orang yang hanya mencari yang enak saja dan memiliki pamrih dalam mengikuti Yesus. Menjadi pengikut Yesus harus melalui pilihan atau jalan yang tidak umum, yaitu memilih kerendahan hati, melayani, dan kesederhanaan. Bersedia untuk taat pada Allah dalam keadaan apa pun, mampu berkomitmen dan menjalankan pilihan dengan konsisten. Taat dan selalu bersyukur dalam keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Memilih jalan belas kasih dan bela rasa kepada saudara-saudara yang menderita. Kita semua adalah Gereja yang harus berbagi rahmat dan berkat Tuhan kepada sesama dan bisa memberi dampak yang baik kepada sesama dan lingkungan sekitar.
Seusai misa, diadakan syukuran sederhana dengan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh para Romo dan perwakilan DPH. Beberapa potongan tumpeng diberikan kepada beberapa umat yang dahulu terlibat pada proses pembangunan Gereja St. Anna. Rangkaian Misa Hari Ulang Tahun Gereja Santa Anna ke-41 ditutup dengan acara foto bersama.
Ada beberapa harapan yang disampaikan oleh beberapa umat berkaitan dengan Hari Ulang Tahun Gereja Santa Anna yang ke-41.
“Semoga Gereja Santa Anna bisa semakin lebih memberi dampak untuk umat dan masyarakat sekitar, khususnya untuk sesama yang kecil, lemah, miskin, tersingkir, dan berkebutuhan khusus. Semoga para romo bisa lebih dekat dengan umat dan dapat merangkul seluruh umat, ” ujar Monique dari Lingkungan Matius.
Senada dengan Monique, Arda, seorang OMK dari Lingkungan Maria Gratia juga mendambakan agar umat di Gereja Santa Anna bisa semakin dekat dan kompak, memiliki rasa solidaritas, dan semakin berkembang. Semoga Gereja Santa Anna dapat menampung aspirasi umatnya, dapat mengadakan kegiatan-kegiatan rutin dan acara-acara kolaboratif yang kreatif dan inovatif.
Sophie, Lektor Paroki Duren Sawit menambahkan, “Semoga Gereja Santa Anna bisa menjadi saluran berkat bagi umat dan lingkungan sekitar. Semoga umatnya semakin berkembang dan mau berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan dan komunitas di gereja. Semoga para romo bisa membimbing umat sehingga mereka semakin mencintai Yesus dan Gereja,” harapnya. (Aprilia)