Agenda Artikel Berita Berita Paroki

PERAYAAN EKARISTI HARI RAYA SANTO PETRUS DAN SANTO PAULUS DAN PELANTIKAN PENGURUS WANITA KATOLIK RI DPC SANTA ANNA

Pada misa Minggu sore, 29 Juni 2025, pukul 17.00 WIB, ada yang berbeda di Gereja Santa Anna. Lima baris depan kursi umat diisi para wanita yang mengenakan seragam berwarna biru tua. Pada Perayaan Ekaristi Hari Raya Santo Petrus dan Santo Paulus hari ini juga diadakan Pelantikan Pengurus Wanita Katolik RI Dewan Pengurus Cabang (DPC) Santa Anna. Misa dipersembahkan oleh Romo Agustinus Rudy Chandra, SJ. Romo Rudy mengatakan bahwa Hari Raya Santo Petrus dan Paulus adalah hari raya besar yang wajib dirayakan untuk memperingati Santo Petrus dan Santo Paulus sebagai saksi penyelamatan Tuhan. Santo Petrus adalah orang yang membentuk gereja awal dan mengajarkan ajaran Kristiani di kalangan bangsa Yahudi. Santo Paulus adalah orang yang mengajarkan ajaran Kristiani di antara bangsa-bangsa.

Bacaan diambil dari Kisah Para Rasul 12 : 1 – 11 : Petrus dilepaskan dari penjara, 2 Timotius 4 : 6 – 8, 17 – 18 : Penuhilah panggilan pelayananmu, dan Injil Matius 16 : 13 – 19 : Pengakuan Petrus. Dalam homilinya, Romo Rudy mengatakan pada abad ke-16 hingga ke-18, Kristianitas diidentikkan dengan dunia barat, mengubah nama yang kebarat-baratan, dan penyebaran Injil yang dilakukan dengan kekerasan. Di Jepang, Kristianitas tidak mampu bertahan karena para misionaris yang menjalankan tugasnya di Jepang tidak mau membaur dan tidak mau menghormati tradisi atau budaya Jepang.

Seorang Jesuit dari Italia yang ditugaskan ke Jepang, Alessandro Valignano, SJ, berusaha mengubah hal ini. Ia belajar bahasa Jepang, mengubah cara berpakaiannya, belajar cara minum teh Jepang, dan mempelajari upacara adat di Jepang. Ia menerjemahkan buku katekismus ke dalam bahasa Jepang. Alessandro Valignano, SJ memasukkan ajaran Kristiani lewat budaya setempat sehingga orang-orang Jepang dapat mengenal dan mengalami Tuhan. Dalam sejarah Gereja Katolik di Jepang, ada banyak martir, yaitu orang yang kehilangan nyawanya karena memelihara dan mempertahankan imannya.

Romo Rudy mengingatkan bahwa iman tidak cukup menurut apa kata orang, tapi kita harus mengenal siapa Tuhan serta memiliki pengalaman dan relasi personal dengan Tuhan. Kita harus memiliki pengalaman iman bahwa Tuhan benar-benar mengasihi kita. Kita semakin satu dengan Tuhan dan bisa mendapat rahmat keselamatan dari Tuhan.

Untuk Wanita Katolik RI, Romo Rudy berpesan bahwa pengenalan akan Tuhan secara personal penting untuk diterapkan melalui tindakan nyata. Jadikan Katolik sebagai identitas, yang artinya semakin mampu menjadi orang-orang Katolik yang bisa mewartakan Injil dalam hidup sehari-hari melalui tingkah laku, perkataan, dan keputusan yang diambil.

Setelah homili dilakukan pelantikan pengurus Wanita Katolik RI DPC Santa Anna masa bakti 2025 – 2028. Ada 30 orang pengurus yang dilantik pada hari ini. Pengurus ini terdiri atas 2 sekretaris, 2 bendahara, 4 orang dalam Bidang Organisasi, 6 orang dalam Bidang Kesejahteraan, 5 orang dalam Bidang Pendidikan, 3 orang dalam Bidang Humas, 5 orang dalam Bidang Usaha, dan 3 orang dalam Perwakilan BKSWKK (Badan Kerjasama Wanita Kristen dan Katolik).

Dalam upacara pelantikan ini, para pengurus mengucapkan Janji Pengurus dan mendapat berkat dan doa dari Romo Rudy. Romo Rudy mendoakan agar para Wanita Katolik RI yang berperan sebagai anggota gereja dan anggota masyarakat mampu melakukan tugas perutusan dan pelayanan mereka dengan baik. Setelah pelantikan dinyanyikan Hymne Wanita Katolik RI dan misa dilanjutkan dengan Liturgi Ekaristi. (Aprilia)