Agenda Artikel Berita

YESUS YANG SUDAH BANGKIT MULIA DAPAT KITA RASAKAN JIKA KITA MAU MEMBAGI DIRI KITA UNTUK SESAMA

Misa Minggu Paskah dan Pembaptisan di Gereja Santa Anna diadakan pada Minggu, 20 April 2025, pukul 17.00 WIB. Misa Minggu Paskah ini merupakan misa konselebrasi, yaitu misa yang dipersembahkan oleh lebih dari satu orang imam. Kali ini yang mempersembahkan misa adalah Romo Agustinus Rudy Chandra, SJ sebagai selebran utama dan Romo Adrianus Padmaseputra, SJ sebagai konselebran. Misa Paskah bertujuan memperingati kebangkitan Yesus Kristus dari alam maut, memperingati Yesus Kristus yang bangkit mengalahkan maut dan dosa.

Misa Paskah ditandai dengan adanya pembaharuan janji baptis dan upacara pembaptisan untuk anggota baru Gereja Katolik. Bacaan pertama diambil dari Kisah Para Rasul 10 : 34a, 37 – 43, yang berisi : ‘Kami telah makan dan minum bersama dengan Yesus setelah Ia bangkit dari antara orang mati.’ Bacaan kedua dari Kolose 3 : 1 – 4, yang isinya ‘Pikirkanlah perkara yang di atas, di mana Kristus berada.’ Bacaan Injil hari ini adalah Lukas 24 : 13 – 35, yang berisi: ‘Mari tinggal bersama kami karena hari sudah senja.’

Dalam homilinya, Romo Rudy memberi sharing tentang ayahnya yang memberikan pesan yang selalu diingat oleh Romo Rudy. Pesan itu adalah jangan pernah menolak orang yang sedang mengalami kesusahan. Pesan ini diberikan karena ayah Romo Rudy pernah merasakan pengalaman dibantu saat susah. Pengalaman dibantu ini patut disyukuri. Kita perlu bersyukur, mengingat, dan membalas kebaikan orang lain. Cara kita bersyukur adalah dengan tidak pernah menolak orang yang sedang mengalami kesulitan.

Dalam Injil hari ini, dua murid Yesus yang sedang putus harapan mengenali Yesus ketika Yesus sedang memecah roti. Mereka mengingat-Nya karena mereka mempunyai pengalaman mengalami kasih Tuhan, ketika Yesus

membagikan diri-Nya kepada semua murid-Nya. Yesus yang sudah bangkit mulia dapat kita rasakan jika kita mau membagi diri kita untuk sesama.

Romo Rudy mengingatkan pentingnya Ekaristi dalam hidup kita, yaitu mengingat Tuhan yang memberi hidup kepada kita dan mengingat Tuhan yang memberi diri-Nya kepada kita. Menyambut Ekaristi berarti menyambut kasih Tuhan yang memampukan kita menjadi roti yang dapat dibagi-bagi kepada sesama. Menjadi roti yang terbagi berarti menjadi tubuh Kristus yang hidup, yang diberkati oleh Tuhan. Mengikuti Ekaristi berarti kita mengingat Tuhan yang mau membagi hidup-Nya bagi saya dan saya mau menjadi berkat bagi sesama.

Romo Rudy berpesan kepada para calon baptis, bahwa rahmat baptisan diberi secara cuma-cuma tapi rahmat itu akan benar-benar menjadi milik kita jika kita mau mengikuti cara hidup Yesus dan mengenakan Yesus sebagai cara hidup kita. Romo Rudy mengingatkan para calon baptis untuk memelihara rahmat pembaptisan, mau terlibat dalam kehidupan Gereja, mau membagi berkat dan sukacita kepada sesama di sekitar, dan mohon dikuatkan oleh Tuhan agar dapat merawat dan menumbuhkan iman. Hal yang perlu kita imani adalah Allah sungguh mengasihi kita semua sehingga Ia mengutus PutraNya yang tunggal untuk menyelamatkan kita. Tugas kita adalah menjadi pewarta cinta kasih dan menjadi berkat bagi sesama.

Dalam Misa Minggu Paskah kali ini, ada 36 baptisan baru yang terdiri atas kelompok senior, dewasa, dan anak-anak, serta 7 orang yang menerima pengukuhan dan penerimaan di Gereja Katolik. Sebelum berkat penutup, Santoso dari Bidang Pewartaan mengucapkan selamat kepada para baptisan baru dan mereka yang menerima pengukuhan dan penerimaan di Gereja Katolik. Santoso juga mengucapkan terima kasih kepada para frater Xaverian yang mengisi koor pada Misa Minggu Paskah, kepada Sie Katekese dan suster-suster yang telah membimbing para calon baptis, dan Sekolah Strada yang telah menyediakan tempat untuk pembinaan calon baptis. Misa Minggu Paskah dan Pembaptisan ini berakhir sekitar pukul 19.30 WIB. (Aprilia)