Garis Depan Pengamanan Gereja
Sejak sekitar dua tahun silam, beberapa umat Gereja Santa Anna sering ngobar alias ngopi bareng, seusai Misa hari Sabtu malam. Dalam obrolan, salah satu yang dibahas adalah kejadian-kejadian kriminal di sekitar gereja. Ada mobil yang diparkir di luar pagar gereja, kacanya dipecahkan saat pemiliknya makan di warung. Akibatnya, uang tunai puluhan juta rupiah lenyap. Lalu, sempat juga terjadi penjambretan terhadap umat saat berjalan pulang setelah mengikuti Misa harian.
Muncul keprihatinan dan keinginan untuk berbuat sesuatu dalam membantu pengamanan di lingkungan Gereja Santa Anna. Inisiatif ini disampaikan ke Dewan Paroki dan mendapat tanggapan positif. Dibentuklah Garda Santa Anna yang diresmikan oleh Romo FX. Widyatmaka, SJ, pada April yang lalu. Garda Santa Anna langsung di bawah naungan Romo Paroki. Diharapkan Garda Santa Anna menjadi barisan terdepan, pelopor dalam mencegah terjadinya gangguan-gangguan keamanan di sekitar gereja, sehingga umat dapat beribadah dengan tenang.
Garda Santa Anna lalu menjalin kerja sama dengan BANSER DPC Jakarta Timur untuk membantu membagikan takjil di Jl. Inspeksi Saluran Kalimalang, seminggu menjelang berakhirnya Bulan Puasa yang lalu. Kiprah selanjutnya, ikut membantu memberi kenyamanan dan keamanan Shalat Ied di Masjid Istiqlal dengan menjaga keamanan di sekitar Gereja Katedral. Garda Santa Anna mendapat apresiasi positif dari Romo KAJ. Diharapkan Garda Santa Anna dapat menjadi perintis bagi lahirnya garda-garda pengamanan di setiap paroki KAJ. “Ke depan, kami ingin Garda Santa Anna lebih banyak diisi oleh anggota-anggota yang berusia muda atau orang-orang yang berjiwa muda. Kami akan mengadakan latihan bela diri untuk bekal pertahanan diri. Selain itu, kami akan membina hubungan baik dan menjalin kerja sama dengan berbagai komponen di luar Gereja Santa Anna seperti dengan Muspika, RT, RW, organisasi keagamaan lain,” tutur Murti Pujarwadi, Humas Garda Santa Anna.