Bermula dari sebuah usulan dari Keuskupan Agung Jakarta kepada paroki untuk menyediakan tempat isolasi mandiri. Paroki Duren Sawit bersama dengan Dewan Pleno Harian menanggapinya dengan membentuk Panitia Rumah Singgah, yang juga bekerjasama dengan STIKS Tarakanita (Kampus STARKI) untuk membangun Rumah Singgah Isoman Tarakanita.
Paroki Duren Sawit, STARKI dan Puskesmas Kec. Duren Sawit bekerjasama dalam mempersiapkan Rumah Singgah ini dalam waktu yang cukup singkat sekitar 9 hari. Survei pertama dilakukan pada hari Rabu 04 Agustus 2021, dan langsung beroperasi pada hari Jumat 13 Agustus 2021 yang sebelumnya didahului dengan misa Pemberkatan oleh Romo Sandhyoko, SJ dan Romo Rudy Chandra, SJ.
Rumah Singgah yang berlokasi di Komp. Billy Moon, RT.1/RW.6, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur. Para penyintas Covid-19 yang melakukan isolasi mandiri akan mendapatkan obat-obatan, makan 3 kali sehari, snack 2 kali sehari serta dapat mengikuti kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan imun tubuh. Rumah Singgah ini memiliki kapasitas total 72 orang, dan akan beroperasi selama 3 bulan.
Suasana yang dibangun oleh Rumah Singgah ini layaknya sedang berada di rumah sendiri, dimana setiap orang dapat melakukan kegiatan sehari-hari seperti mencuci piring makan, mencuci dan menjemur pakaiannya sendiri.
Setiap orang yang akan melakukan isolasi mandiri di rumah singgah ini diharapkan sudah mengikuti prosedur yang ditetapkan dan ketika datang sudah memiliki surat rujukan dari puskesmas kec. Duren Sawit, yang menandakan bahwa ia merupakan kelompok pasien covid-19 tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan sehingga dapat melakukan aktivitas harian secara mandiri. Jika persyaratan dipenuhi, maka orang tersebut dapat tinggal selama maksimal 14 hari sesuai dengan instruksi tim medis.
Rumah Singgah dan segala fasilitasnya terbuka bagi masyarakat umum, khususnya warga Duren Sawit dan beroperasi tanpa dipungut biaya. Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi 0812-9570-886 atau 0818-0700-7004 (hanya WA).